Powerful Questioning,… Eksplorasi Kesadaran Dalam Self Coaching.

The key to growth is the introduction of higher dimensions of consciousness into our awareness.
– Lao Tzu –

Powerful-Questioning

Sebuah pertanyaan hadir dalam diri, … “Apakah saya bersedia memperjuangkan hak setelah kewajiban ditunaikan ?”  Sekilas mungkin terlihat sebagai pertanyaan mudah. Manakala kewajiban sudah dilaksanakan maka sepantasnya hak diperoleh. Untaian pertanyaan tertutup, yang seakan hanya membutuhkan jawaban ya atau tidak. Namun faktanya, saat pertanyaan itu hadir dalam benak, nafas menjadi lebih panjang, diri pun terdiam, membangun jeda, menata gejolak bongkahan rasa yang terasa menjejal di dalam dada. Keheningan dalam diri mengisi menit demi menit berikut, hingga akhirnya diri ini pun mengangguk perlahan. Alhamdulillah, … senyumpun menyembang, kala menemukan motivasi selaras nilai diri yang menggerakkan dalam membangun kekuatan untuk melangkah pasti, konsekuensi pun siap dihadapi. Sebuah keikhlasan hadir mewarnai, melandasi langkah aksi sebagai upaya terbaik untuk diwujudkan, fokus pada proses, tanpa label penghakiman dan ekspektasi atas hasil.

Bergelut dalam dunia coaching, … memang jadi cerita diri mengisi hari-hari. Bagi saya pribadi, menjadi profesional coach, tantangan terbesar adalah eksplorasi self coaching yang hadir mewarnai hari-hari dalam membangun langkah demi langkah untuk keputusan diri dan melakukan tindakan aksi. Coaching, kemitraan dua arah dalam memprovokasi pemikiran dan kreatif proses untuk memaksimalkan potensi personal maupun personal, bukan hanya berhenti pada sesi demi sesi, dalam memfasilitasi klien sebagaimana layanan profesi dilaksanakan. Eksporasi yang mendorong diri melakukan tindakan aksi menjadi cerita menjalani hari-hari, menghadapi momen demi momen, hadir menyelaras diri dengan diri.

Powerful questioning, salah satu kompetensi coaching, berbasiskan International Coach Federation, ICF, merupakan pertanyaan pamungkas yang menggugah kesadaran. Pertanyaan yang menyapa emosi dan eksplorasi pemikiran, … terekpresi melalui bahasa tubuh: helaan nafas panjang-pendek, sinar mata, membangun jeda, wujud keheningan dalam diri. Gelombang kesadaran yang menyentuh nilai-nilai diri, atas apa dan bagaimana seorang pribadi mengambil sikap. Sikap yang menjadi landasan atas pilihan perilaku untuk apa dan bagaimana diri mewujudkan tindakan aksi.

Self coaching, merupakan tantangan tersendiri. Kompetensi yang dicapai setelah menjalani praktek demi praktek coaching. Tidak hanya tahu apa itu coaching, dan bagaimana coaching dilakukan. Self coaching, bukan sekedar pertanyaan yang diajukan kepada diri untuk kemudian menjawab sendiri pertanyaan itu. Bukan suatu self-talk, obrolan dalam diri yang biasanya hanya berisi keributan pikiran sendiri. Kompetensi coaching yang satu ini berisikan integrasi seluruh kompetensi coaching, yang mampu meng-cultivate, eksplorasi kesadaran yang berwujud keheningan diri. Keheningan yang menyentuh nilai-nilai diri, dalam menggali landasan sikap untuk diri bergerak melakukan tindakan aksi.

Powerful questioning, … dalam self coaching. Pertanyaan yang terwujud dari active listening, kala nurani hadir sepenuhnya, menyadari momen demi momen dalam menghadapi situasi. Keheningan dalam diri yang hadir sebagai wujud direct communication, berupa unspoken language, ekspresi helaan nafas mengawali pemahaman dalam diri , sebagai jeda dalam membangun kesadaran mendorong diri dalam melakukan tindakan aksi menghasilkan mindful movement, berupa perilaku yang disadari diri dan melangkah pasti.

Self Reflection

http://www.eni.or.id

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s